
SELAMA puluhan tahun berkecimpung di dunia politik, saya merasakan bahwa ternyata masih banyak saudara-saudara kita yang masih alergi berpolitik, atau alergi berpartai.
Nah, perlu kami jelaskan, seperti yang juga kami jelaskan dalam pertemuan bersama warga di Kecamatan Gemolong dan PlupuhKabupaten Sragen saat agenda Training Kader Terpadu PKS, baru-baru ini.
Sejauh ini, mungkin masih banyak orang mengira berpartai atau bepolitik itu hanya sekedar urusan memilih presiden, gubernur, Bupati atau memilih anggota DPRD.
Oke, jika persepsinya demikian, lalu kira-kira penentuan kenaikan listrik, kenaikan BBM , penentuan besaran Ongkos Naik Haji, penentuan Upah buruh itu apakah tidak melalui proses politik?
Baru saja, kita mengalami kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Jauh sebelum itu, juga terjadi kenaikan BBM. Banyak diantara kita yang mengeluh karena kebijakan tersebut. Nah, apakah kita tidak juga mengetahui bahwa kebijakan tersebut berawal dari proses politik?

Bahkan, urusan harga cabai , gotong royong jika bencana, atau bahkan belajar ngaji itu bukan urusan politik dan partai? Lebih dari itu, urusan sekolah anak-anak masuk nggak dalam urusan politik?
Sehingga, mari kita sadarkan saudara-saudara kita yang masih terjebak terhadap pemikiran bahwa politik itu kotor,dan politik hanya sekedar urusan pilih Presiden, Gubernur, Bupati atau anggota DPRD.
Ternyata, politik itu menentukan masa depan hidup kita, dekat dengan kita. Urusan pendidikan anak kita, urusan kebutuhan pokok hingga urusan kerumah tanggaan kita sehari-hari ternyata tak bisa dipisahkan dari proses politik.
Dulur, Pemilu tinggal dua tahun lagi, mari kita merenung, masihkah kita tak mau berpolitik? Tak mau berpartai?