
GUNUNG Cakil (Tutupan ), gunung wayang sampai jomblang wilayah Bulurejo, Ngancar, Kecamatan Giriwoyo Wonogiri dan sekitarnya sedang ramai. Banyak tawaran menjual tanah untuk dibeli investor. Banyak yang tanya, alasku meh dinggo opo?
Khawatir mau dipakai quary pabrik semen atau digunakan untuk kepentingan yang tidak pro Lingkungan. Setelah panjang melakukan penelusuran, mulai dari ketemu poro-poro yang sudah ditawari, ketemu yang sudah mulai menerima uang, ketemu para penghubung sampai pada akhirnya ketemu dengan pihak perhutani Jawa Tengah.
Kabarnya tanah itu akan dijadikan lahan tukar guling lahan perhutani yang dilewati proyek nasional yaitu Jalan Tol dan waduk. Menurut aturan 1:2 bahwa jika tanah perhutani Kena 1 Ha maka harus diganti minimal 2 hektare (Ha) tanah ditempat yang lain harus nempel ditanah perhutani yang ada. Saat ini Jateng butuh ratusan Ha lahan pengganti.
Nanti lahan itu akan digunakan untuk kegiatan ekonomi PT Perhutani , apakah untuk kebun, untuk lahan kayu tegakan atau untuk lahan tanaman spesifik misalnya kayu Manis, dan lain sebagainya. Setelah diserahkan masyarakaat boleh terlibat pengelolaan lahan tersebut dengan istilah izin garap.
Artinya lahan tetap milik perhutani masyarakat boleh mengelola dengan aturan tertentu. Nah, saat ini gunung-gunung itu sedang dibeli oleh investor untuk ditawarkan ke perhutani, jika benar maka Aman, Tapi tetap waspada jika ternyata investor yang berlatih di solo itu gagal menjual ke perhutani maka peluang ditawarkan ke pengusaha lain juga bisa.
Kesimpulannya, saat ini aman kalau mau melepas alas diatas rumah kita.