
BENCANA Banjir di Kecamatan ketanggungan dan Bulakamba Brebes banyak memupus asa para petani. Limpasan air sungai Pemali dan rusaknya DAS Cimanuk – Cisanggarung akan terus menghantui warga.
Sebagaimana diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Brebes, awal Januari lalu membuat sejumlah tanggul sungai jebol. Tanggul tersebut berada di Sungai Pemali, Cisanggarung dan Babakan yang masing-masing di Kecamatan Brebes, Losari dan Ketanggungan.
Bahkan tanggul Sungai Cisanggarung jebol pada 31 Desember 2016 lalu yang mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir. Sementara itu, tanggul Sungai Babakan di Desa Ketanggungan, Kecamatan Ketanggungan, rawan jebol karena posisi berada di belokan air sungai.
Banjir yang melanda Brebes utara merupakan kiriman dari wilayah selatan. Ketinggian Sungai Pemali juga sudah melebihi ambang batas, yakni 290 sentimeter. BPBD kala itu juga telah menerjunkan tim ke beberapa titik banjir tersebut. Ribuan karung pasir juga sudah disalurkan untuk membuat tanggul darurat agar limpasan aliran sungai tidak semakin parah.
Selain itu ada sumbatan aliran DI Pemali di bawah proyek rel Ganda PT KAI dan kecilnya diameter gorong-gorong jalan nasional menambah parah kondisi 2 kecamatan. Pernah ada aksi pemblokiran rel kereta menggunakan batang kayu glugu, sebagai tanda protes warga .

Untuk daerah Irigasi Pemali ditangani dengan program tahun Jamak , insya alloh kemarau tahun ini selesai. Untuk PT KAI dan Bina Marga Minta waktu sampai 2018. Untuk DAS Cimanuk dan Das Kluwud 1,5 Km dah ditanggul darurat Oleh warga. Sementara yang 500 M akan dihandle oleh Dana Operasional BBWS.
Desa Cimohong Bulakamba Brebes ini menjadi Saksi bahwa permasalahan air inisatu sistem yang harus ditangani. Minimal butuh 5 embung untuk menahan air larian diareal ini. Saya berharap Pak Sodikin kepala desa untuk menjaga kekompokan warga, insya alloh ada jalan.