
SAAT negeri ini sedang dihangatkan dengan isu politik,pencapaian 23 pemain tim nasional di Piala AFF sungguh mengejutkan kita semua. Di saat sanksi FIFA untuk PSSI baru beberapa bulan di cabut, Stefano Lilipaly dkk sukses tampil meyakinkan di Piala AFF, melaju ke final saat tidak diunggulkan sama sekali.
Antusiasme dan harapan masyarakat Indonesia akan kembali hadirnya prestasi sepakbola kita semakin menggunung setelah pemain PS TNI, Manahati Lestusen mencetak gol ke gawang Vietnam melalui titik putih, tempo hari. Selebrasi sujud Lestusen dan anak-anak timnas lain adalah satu pertanda, ada optimisme, ada keinginan yang membubung tinggi, akan prestasi-prestasi membanggakan anak negeri dari kancah sepakbola.
Coba tengok survei yang dilakukan Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menyebut bahwa sebanyak 56 persen responden percaya bahwa tim nasional sepak bola akan memenangi kejuaraan dan kembali berjaya meraih prestasi. Ini adalah harapan nyata masyarakat Indonesia. Belum lagi semangat antusiasme masyarakat untuk mendukung timnas tersebut sampai sempat memakan korban luka akibat ricuhnya pembelian tiket timnas, baru-baru ini di Markas Kostrad.
Masyarakat Indonesia, sangat menginginkan dahaga akan prestasi terobati tahun ini. Tentu selain upaya yang dilakukan anak-anak timnas, doa-doa kita, masyarakat Indonesia sangat dinantikan untuk mampu menembus pintu-pintu langit.
Namun demikian, partai final adalah ujian sesungguhnya. Tak bisa dipungkiri, tim Gajah Putih adalah tim yang lebih siap. Di partai pertama di babak penyisihan, dengan segala upaya yang dilakukan, timnas harus mengakui keunggulan Thailand. Kita berharap kekalahan tersebut, ditambah peristiwa gempa bumi yang meluluhlantakan bumi serambi Mekkah bisa melecut motivasi mas Fahrudin, mas Evan Dimas dan mas Boaz Solossa untuk mempersembahkan yang terbaik, piala bergengsi bernama Piala Suzuki AFF.
Saya sendiri berharap, pertandingan final pada Rabu (14/12/2016) hari ini, pukul 19.00 WIB di Stadion Pakansari, Cirebon menjadi pembuktian bahwa aura-aura optimisme ingin mengakhiri dahaga prestasi itu berbuah manis. Meski berat, saya yakin baha skuat Garuda Muda bisa melakukan hal tersebut.
Bagi masyarakat sekitar kantor Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, monggo bisa menyaksikan laga menyejarah ini di Lantai 3 DPW PKS Jateng, Jalan Kelud Utara 46, Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, Insyaallah paa Rabu (14/12/2016) mulai pukul 18.30 WIB.
Secara tim, saya sangat berharap kolektifitas timnas, semangat untuk bertempur hidup Dan mati, sementara secara individu, saya berharap gelandang naturalisasi Stefano Lilipaly mampu menampilkan performa terbaiknya. Permainan Thailand memang sangat oke di segala lini, namun Indonesia bisa dengan mengandalkan serangan cepat dari Andik Vermansyah, Risky Pora dan Boaz Solossa. Sehingga, saya sedikit memprediksi, timnas menang 2-1 atas Thailand di leg pertama kali ini.
Sudah lama kita merindukan ini, semua elemen masyarakat, beda lembaga, beda suku, beda ras, beda agama, beda pilihan politik, bersatu padu mengenakan jersey garuda dan mendukung sepenuh cinta timnas kita. Kita semua berharap sepak bola ini bisa menjadi obat bagi masyarakat setelah ketegangan akibat kasus penistaan agama dan ancaman bom.
Kita semua berharap, garuda kembali mengangkasa.