KARANGANYAR (KRjogja.com) – Selokan di kedua sisi jalan yang diapit pasar dan terminal Tawangmangu mendesak dibenahi. Seringnya banjir di ruas jalan perbatasan antar provinsi itu diakibatkan fungsi selokan kurang maksimal.
Ketika hujan deras di Gunung Lawu, airnya melimpas lancar ke selokan air dari atas menuju ke bawah melalui selokan di kedua sisi Jalan Tawangmangu. Pendangkalan dan saluran menyempit menyebabkan air hujan yang seharusnya mengalir di selokan akhirnya meluap ke jalan raya. Berulangkali luapannya bahkan menyeret sepeda motor dan lapak PKL. Tak hanya itu, luapan air dari gorong-gorong membawa pula ular gunung keluar dari sarangnya.
Kondisi tersebut terungkap saat sidak Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso ke lokasi, Kamis (3/3) sore. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini bersama rombongan melihat lebih dekat kondisi riil di lapangan terkait infrastruktur di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu.
“Kami mendapat kiriman video banjir di jalan Tawangmangu begitu memprihatinkan. Maka dari itu, akan dilihat dulu apakah pembenahan saluran di depan Pasar Tawangmangu sudah masuk ke pengerjaan tahun ini atau belum?” kata Hadi kepada wartawan.
Sedianya pembenahan saluran tersebut satu paket dengan proyek pengerjaan jalan mulai Terminal Bejen sampai Cemoro Sewu bersumber APBD Pemprov Jateng senilai Rp 5,8 miliar. Bila ternyata di luar paket tersebut, ia berjanji akan memperjuangkannya agar dibiayai APBD perubahan. (M-8)
Sumber: KR Jogja